26 Oktober 2008

Pasie Jambak Wisata yang belum tersentuh


Dipinggiran kota Padang terdapat sebuah pantai yang berceluk indah, namun sampai hari ini belum tergarap untuk sebuah daerah pariwisata, hanya beberapa kata dan secuil fhoto yang terdapat didalam web site pemda kota padang.
Kalau dari pusat kota hanya berjarak sekitar 20 km arah ke bukittinggi dan menyimpang masuk ke kiri di simpang Muaro panyalinan, dari simpang Muaro Panyalinan ini kira-kira 5 Km masuk kedalam sampai di pantai Pasie Jambak, jalan lumayan beraspal tapi di sepanjang jalan terdapat beberapa lobang yang menganga, mungkinakibat dari pembagunan banjir kanal yang sekarang sedang berlangsung.
Mulai masuk di simpang Muaro panyalinan kita di sambut oleh rel kereta api yang tidak punya portal perlintasan, jadi harap hati-hati jangan sampai tertabrak kereta api yang melintas hanya dua kali dalam sehari.Beberapa puluh meter selepas itu kita akan dihadang oleh jalan berlobang, dimana mungkin diakibatkan oleh kendaraan berat yang lewat untuk mengangkut batu grip pantai pasie nan tigo serta bahan untuk pembengunan banjir kanal di pasie nan tigo ini, yang mana pembangunan itu masih berlangsung.
Selepas itu jalan lumayan mulus sampai kedaerah pembangunan banjir kanal dimana ada pelurusan sungai dan membuat muara sungai yang baru, disini ada jembatan darurat yang sebelumnya adalah jalan biasa yang dekeruk menjadi sungai kearah laut membentuk muara sungai yangbaru, dimana jempatan ini terbuat dari kayu kelapa, hanya sementara, nanti katanya akan dibuat jembatan permanent( InsyaAllah).
Selepas dari jembatan darurat ini kita akan disambut oleh gerbang pasia Jambak yang terus jalan akan bertemu dengan bekas kandang sapi, yang tinggal hanya kandang-kandangnya saja sapinya entah sudah kemana.Meleeati kandang-kandang sapi ini kita langsung berhadapan dengan pantai pasie Jambak, disini kita dapat berehat pada pondok-pondok yang desdiakan oleh penduduk setempat, dan juga dibawah batang kelapa yang tumbuh disekitar pantai, kita dapat memendang kelaut lepas dimana nampaklah satu pulau yang terdekat ke pantai iniilah pulau Sao, dapat menuju kesana dengan ikut rombongan nelayan yang akan melaut, banyak juga turis luar yang memanfaatkan pulau Sao ini untuk mandi dan berenang disana.
Di pantai Pasie Jambak yang belum terkena pengelolaan yang benar-benar,potensi sangat banyak yang dapat dikembangkan, seperti ada laguna yang cukup luas, dapat dimanfaatkan untuk membangun olah raga air, banana boat yang ditarik oleh speed boat, para sayling,water boom, memang tugas Pemda nantinya untuk dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di Pasie jambak.
Dari sini juga kita dapat menikmati sun set matahari tenggelam yang tidak kalah indahnya dengan sunset di pantai kuta dan pantai Sanur Bali.


Surau, Dan Kerisuan Orang Minang

EKSISTENSI atau pun sumbangsih surau bagi keselarasan (ke)hidup(an) sosial-keagamaan masyarakat Minang, tak bakalan tergerus dari ingatan. Ya, surau pernah berperan besar lagi sangat signifikan sekali. Selain sebagai tempat beribadah, surau berfungsi menampung kakek-kakek uzur tiada berdaya, para duda, musafir atau anak dagang, apalagi anak-anak serta remaja yang hendak menuntut ilmu: dunia dan akhirat.
Di surau, seorang anak —terutama remaja putra akilbalig— tidak hanya diwajibkan mengaji-mendalami Al-Qur’an atau mempelajari seluk-beluk agama Islam, tetapi juga dibekali ilimu iduik dan, secara tidak langsung dilatih menyimak serta menuturkan sebuah cerita berikut berbagai pengalaman sehari-hari di samping belajar mendiskusikan permasalahan hidup dan kehidupan yang serba komplit.
Pendek kata memang demikian situasi dan arti keberadaan surau, setidaknya, pada beberapa dekade akhir abad XIX hingga penggalan kedua abad ke-20. Tak heran kalau dari surau kemudian muncul banyak tukang kaba yang piawai berkisah, yang keprofesionalannya diperhitungkan di berbagai ajang seperti acara alek nagari, pesta perkawinan, khitanan dan juga di stasiun-stasiun kereta api atau di lepau-lepau kopi. Artinya adalah, surau turut serta mengukuhkembangkan tradisi sastra(wan) lisan Minangkabau.
Bahkan ada yang mengklaim, bahwa benang merah peralihan dari sastra lisan ke sastra tulis pada etnik yang tak punya aksara ini, bisa ditelusuri melalui sejarah pertumbuhan pendidikan surau. Orang-orang surau, pada kurun tertentu, dengan gemilang berhasil membudidayakan huruf Arab —menjelma menjadi aksara Arab-Melayu— untuk mengkonkretkan buah pikiran mereka dalam bentuk tulisan atau buku. Dan sebagaimana diketahui, setelah mengenal huruf Latin, sederetan panjang (nama) pengarang asal daerah ini eksis mendominasi paling tidak tiga dekade awal blantika kesusastraan Indonesia modern.
Lebih jauh dapat dikatakan, hampir semua tokoh kenamaan di berbagai bidang mengawali segalanya di dan dari surau. Sebutlah umpamanya para intelektual (ekonom, ahli hukum, politikus, jurnalis, sejarawan, negarawan maupun diplomat ulung) sekaliber H Agoes Salim, Bung Hatta, M Yamin, Adinegoro, Natsir, Hamka dan lain sebagainya.
Demikian pula dengan tokoh pembaharu pelopor Sumatera Thawalib seperti H Abdul Karim Amrullah alias inyiak Rasua (yang juga dikenal sebagai Doktor HC pertama di Indonesia) dan Zainuddin Labay El Yunusi, atau Abdullah Ahmad pendiri perguruan Adabiah —ketiganya murni berpendidikan surau dan, untuk sekian lama mengajar atau berkiprah di Surau Jambatan Basi Padangpanjang.
Ya. Pada masanya, kehidupan institusi (ke)surau(an) di Ranah Minang tampak begitu bergairah. Surau senantiasa membuka pintu selebar-lebarnya buat semua orang. Surau berhasil menyalurkan aspirasi para orangtua. Surau menjadi tumpuan harapan masyarakat Minang. Agaknya, tak ada urang awak yang tak pernah bersentuhan dengan surau.Ironinya, kenapa tradisi kesurauan yang terang-terangan bermanfaat dan berhasil melahirkan sejumlah figur kharismatik bertaraf (inter)nasional itu sirna dan, tidakkah seyogianya dihidupkan saja kembali? Tak berlebihan kiranya kalau muncul kesadaran dan pemikiran yang mengusik seperti itu, yang kemudian mengental setelah melihat kenyataan semakin minimnya orang Minang yang berprestasi dan sukses di forum-forum bergengsi lagi menentukan, semakin tipisnya pemahaman (ber)agama dan kian merosotnya rasa serta nilai-nilai keminangkabauan di tengah masyarakat.
Nah. Tetapi menurut hemat saya, kerisauan maupun keprihatinan atau katakanlah persoalan orang Minang saat ini takkan selesai dengan hanya menghajan-hajankan tradisi kesurauan melalui wacana “kembali ke surau” yang didengung-dengungkan. Dengan kata lain, idiomatik “kembali ke surau” yang beberapa waktu berselang santer diteriakkan sebagian orang Minang (baca: para sentimentalis-konservatif) memang tidak lebih dari semacam jargon yang, kini benar-benar sudah kehilangan gaung.
Seperti dan atau bagaimana surau yang dimaksud/diprogramkan itu memang belum jelas rumusan dan duduk-tegaknya. Setidaknya saya membayangkan sebuah surau yang lengkap dengan fasilitas modern seperti perpustakaan, sarana dan prasarana olah raga, peralatan musik, televisi, komputer serta pe-es yang game-gamenya bernuansa Islam(i), sehingga anak-anak maupun remaja betah.
Kecuali itu, kalaulah kita mencoba membolik-balik lembaran masa lalu bangsa ini, akan ditemui sesuatu yang mencengangkan, yang bisa jadi dicap sebagai tesis atau analisis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Politik atau sistem pemerintahan yang diterapkan kolonialisme Belanda selama berabad-abad begitu membelenggu bangsa Indonesia, termasuk etnik Minangkabau. Dan ini, lambat-laun membuat kalangan “bernalar” sadar bahwa, kalau ingin maju dan merdeka kita musti berani menentukan sikap. Dalam segala hal kita tidak perlu tergantung pada penguasa lalim yang senantiasa membatasi ruang gerak kita di tanah air sendiri, terutama hak untuk memperoleh pendidikan (formal).
Lantas, mereka yang memahami pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan pun melirik dan berbondong-bondong mendayagunakan surau, yang kala itu merupakan salah sebuah (atau mungkin satu-satunya) alternatif paling aman. Surau toh merupakan lembaga agama dan produk budaya asli yang relatif steril dari campur tangan pemerintah Hindia Belanda. Dengan demikian jelaslah, pada satu kurun waktu tertentu orang-orang sadar, cerdas dan bersemangat pergi dan menimba ilmu di surau-surau. Komunitas atau masyarakat surau bukan hanya terdiri dari orang-orang yang “berputus-asa”.
Pamor surau tidak identik lagi dengan orang tua uzur, para duda, remaja tanggung, orang kemalaman dan “keserbalusuhan” pakiah: (santri) memakai peci yang sudah memudar, baju gunting cina, berkain sarung, kemana-mana menyandang buntil(an) beras dan kotak wakaf, berjalan atau berujar membungkuk-bungkuk dan tidak berani menatap mata lawan bicara yang kelihatan lebih “wah”. Jadi, bicara tentang “kejayaan” surau adalah menyangkut situasi dan kondisi zaman semata, yang tidak boleh tidak menuntut konsekuensi logis dalam hal memilih yang dirasa paling baik dan efektif.
Sekadar berargumen, setelah bangsa Belanda angkat kaki dari negeri ini orang Minang seolah-olah “membelakang” ke surau. Para orangtua, dan begitu pula dengan anak-anak tergolong pintar punya kecenderungan kemodernan lahiriah dalam bentuk mengutamakan pendidikan yang dilaksanakan di gedung-gedung mentereng yang berorientasi ke dunia belahan Barat yang, walau bagaimanapun, memang lebih menjanjikan dan menawarkan harapan-harapan (bersifat) duniawi.
Dan dewasa ini sosok surau mengedepan memperlihatkan wujud dan corak tersendiri. Di pedesaan surau sering dimanfaatkan oleh para remaja yang suka begadang. Ssementara di wilayah perkotaan, surau pada umumnya ditangani garin alias mahasiswa “praktik” yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi berbasis (agama) Islam untuk kemudian hengkang setelah meraih gelar sarjana guna mencari pekerjaan yang dipandang lebih baik. Namun, kendati surau seolah tidak bisa lagi memposisikan diri sebagai sentra sosio-kultural berorientasi (ke)agama(an), satu hal, surau tetap merupakan tempat beribadah: sembahyang dan mengaji.
sumber : Nelson Alwi, Budayawan, tinggal di Padang

22 Oktober 2008

Pilkada Padang dan pembangunan jalur evakuasi di Pasie nan Tigo

Besok tanggal 23 Oktober 2008, warga kota Padang akan melakukan pemilihan wali kota yang akan menentukan nasib kota Padang untuk 5 tahun kedepan.
Siapa yang berhak memimpin pembangunan dan pemeliharaan kota Padang selanjutnya akan ditentukan pada besok oleh seluruh warga kota Padang yang mempunyai hak suara.
Apakah tetap pilihan pada pejabat yang lama atau pendatang baru, bahkan wajah baru stock lama juga muncul kembali. Marilah kita serahkan pemilihan kepada seluruh warga kota.dengan harapan "pilkada badunsanak" akan terealisasi dan berjalan dengan lancar dan aman, yang menang tidak besar kepala dengan kemenangannya dan yang kalah tidak kecewa dan berkecil hati serta sakit hati melihat kemenangan orang lain, sama-sama membangun kota Padang Kota tercinta ini.
Siapapun yang terpilih diharapkan akan dapat membawa perubahan yang positif untuk kota Padang ini.
Kami yang tinggal di tepi laut, pantai pasie Jambak mengharapkan kepada wali kota terpilih nantinya akan lebih memperhatikan kami-kami yang tinggal pada garis merah pesisir pantai khususnya kelurahan Pasie Nan Tigo, dimana jika terjadi bencana gempa dan potensi Tsunami sangat mengkhawtirkan warga pesisir ini, dimana semejak wilayah pesisir pantai di kategorikan sebagai garis MERAH bahaya Tsunami, daerah pantai Pasie nan tigo belum ada jalan alternativ untuk evakuasi warga. Rasanya tidak terlampau muluk dan mengada-ada keinginan warga pasie nan tigo untuk mempunyai jalan evakuasi yang cepat dan lebih banyak, dimana saat ini hanya ada satu ( satu satunya ) jalan keluar masuk dari dan ke arah Pasie nan tigo, yakni melalui simpang Maro Panyalinan . Memasng saat ini sedang dibangun pengendalian banjir disekitar batang air lubuak Buayo, masih dalam tahap pendaman,sementara jalan jalur evakuasi belum terlihat tanda-tandanya. Seandainya dibuat jalur alternatif dari perumahan Lubuk Gadiang IV,tembus ke perumahan BSD -2, kelihatannya akan lebih mudah dan biaya akan lebih sedikit, karena batas antara kedua perumahan tersebut hanya dibatasi oleh rawa-rawa, lebih kurang sekitar 600 meter saja lebarnya, kemudian antara perumahan Pasia Putiah dengan jalan setapak di pasie jambak hanya tinggal membuat jembatan kecil sehingga kendaraan roda 4 dapat lalu sudah cukup membantu untuk jalur evakuasi.
Kembali ke pilkada, dari 5 pasangan yang muncul mudaha-mudahan apa yang mereka janjikan pada kampanye-kampanye mereka sebelum pilkada ini siapapun yang akan terpilih hendaknya menepati janji-janji selama kampanye, karena janji itu adalah hutang yang harus mereka bayar dan akan diminta pertanggung jawaban dihadapan Hakim yang paling adil nanti kelah di akhirat.
wallahu alam .
selamat pilkada dan menentukan pilihan pemimpin kota Padang untuk lima tahun yang akan datang.

21 Oktober 2008

Pembuatan speed boat fiber glass


Bahan fiberglass telah mendapat tempat di dalam dunia perkapalan. Sebelum kapal fiberglass bermunculan, lebih dulu kapal-kapal dengan bahan kayu telah banyak digunakan. Akan tetapi karena bahan kayu terbatas dan karena kapal kayu membutuhkan banyak perawatan serta usia pakai yang terbatas, maka kapal kayu lambat laun mulai digantikan kapal fiberglass.
Kelebihan kapal fiberglass dibandingkan kapal kayu ada beberapa antara lain, kapal fiber karena bahannya tahan terhadap pelapukan maka usia pakai kapal fiberglass lebih lama, selain itu perawatannya juga minim. Dibandingkan kapal kayu maka kapal fiberglass pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat, selain itu dari segi bahan mempunyai kelebihan. Dari segi kekuatan bahan lapisan fiberglass dengan ketebalan yang sama dengan kapal kayu mempunyai kekuatan lebih besar daripada kayu. Maka kami tertarik untuk membuat speed boat dari bahan fiberglass reinforced plastic (FRP) sebagai bahan untuk konstruksi kapal boat kami.

BAHAN FIBERGLASS
Bahan yang digunakan untuk membuat Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) :
Serat Gelas
Serat gelas adalah suatu bahan sintetis yang terdiri dari Lime, Alumina, dan Borosilicate. Bahan cair serat gelas ditekan melalui suatu lobang kecil dari suatu dapur listrik dan ditarik menjadi sehelai serat, kemudian helai serat ini dapat dibuat menjadi benang serat gelas, dan dapat dipintal atau dianyam. Untuk membuat serat gelas ini mudah melekat jika diberi resin, maka dilakukan pelapisan awal serat ini dengan resin. Tujuan dari pelapisan awal ini selain nantinya resin mudah melekat juga agar air dan udara tidak terserap kedalam serat gelas. Serat gelas yang umum dipasaran terdiri dari beberapa macam antara lain Cloth, Mat, Woven roving. Serat gelas yang paling kuat dan paling mahal harganya adalah cloth kemudian berturut-turut moven roving dan yang paling lemah serat jenis mat. Macam-macam serat gelas jenis cloth, woven rowing dan mat .

Resin
Ada banyak jenis resin yang digunakan untuk membuat Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) pada bahasan ini hanya kita bicarakan dua jenis yaitu Polyester resin dan Epoxy resin. Jenis lainnya adalah Silicon, Phenolic, Melamine, dan Thermoplastic resin.

Polyester Resin
Polyester resin adalah thermosetting plastic yang hanya dapat dibentuk pada waktu masih dalam keadaan panas/cair. Jenis kedua dari resin yang utama adalah epoxy, seperti polyester resin epoxy resin juga thermoset plastic. Kekentalan dari epoxy resin tergantung dari campuran bahannya yaitu Epichlorohydrin dan Bisphenal- A, tidak seperti polyester resin maka epoxy resin menggunakan hardener lebih dari katalis hardener ini ikut berperan langsung dalam proses reaksi. Dibandingkan dengan polyester resin maka epoxy resin mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih kuat dan lebih merekat. Tidak seperti polyester resin maka epoxy resin mempunyai daya rekat yang kuat terhadap kayu, logam dan kaca, selain itu ketahanan terhadap bahan kimia juga lebih baik. Kerugian epoxy resin adalah lebih mahal kirakira harganya dua kali dari pada harga polyester resin.

Gel Coat Polyester Resin
Tipe lain dari resin adalah gel coat, digunakan untuk melindungi warna dari Fibreglass mat lapisan fibre yang telah diberi pigmen warna, agar tidak tergores atau mudah pudar.

Katalis
Katalis yang digunakan adalah Methyl-Ethyl-Ketone (MEK) Peroxide, tempat katalis biasanya dari plastik sehingga kita bisa tahu jumlahnya. Jumlah katalis yang diberikan kepada polyester resin tergantung dari temperatur kerjanya, untuk 0.5 % katalis digunakan pada temperatur 70°F dan resin akan mengeras dalam waktu 45 menit.

Styrene
Styrene digunakan untuk mengencerkan resin yang terlalu kental.

Acetone
Digunakan untuk membersihkan bekas-bekas resin pada peralatan dan tempat-tempat lain.

Silicon Oil atau lilin
Digunakan agar lapisan FRP tidak melekat pada cetakannya.

PEMBUATAN KONSTRUKSI KAPAL DENGAN BAHAN FRP

Pembuatan konstruksi kapal ini ada beberapa macam cara/metoda yang paling sering digunakan adalah hand lay-up moulding process. Untuk mempermudah pengertian dalam pemakaian istilah yang dipakai maka kita sebut pengertiannya lebih dahulu. Mould = cetakan fiberglass sendiri Moulding = hasil cetakan yang dibuat Psidow = cetakan kayu tempat mencetak mould Urutan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : pertama kali dilakukan planning, kedua pembuatan psidow, ketiga pembuatan mould, kemudian pembuatan moulding, dan terakhir finishing.

Planning
Pada saat ini penentuan ukuran masih didasarkan atas kapal-kapal baja dan kayu, hanya saja karena berat konstruksi fiereglass lebih ringan maka memerlukan perubahan ukuran utamanya..Diperlukan membuat gambar konstruksi seperti apa yang akan kita buat, apakah kecepatan atau kekuatan angkut, dalam hal ini kami merancang untuk kecepatan.( speed boat ).

Psidow
Psidow adalah suatu kerangka kayu yang disesuaikan dengan bentuk kapalnya (body plan). Kayu dibentuk sesuai dengan bentuk gading-gading pada body plan, jumlah gading-gading yang dibuat disesuaikan dengan besar psidow yang dibaut. Jarak gading biasanya sekitar 500-600 mm. Gading-gading tersebut dihubungkan satu sama lainnya dengan penguat pada bagian luar. Gading-gading yang telah dihubungkan ini berupa kerangka kapal. Pada bagian dalam diberi papan dari kayu sebagai tempat melapiskan fiberglass. Kerangka diberi kaki/penahan supaya dapat berdiri dengan baik, sekarang kerangka/psidow siap dipakai untuk mencetak mould.

Mould ( Mal )
Model fiberglass dicetak pada kerangka/psidow, mould ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
- Mould untuk mencetak badan kapal (hull)
- Mould untuk mencetak geladak kapal
- Mould untuk mencetak bangunan atas
- Mould untuk bagian-bagian lainnya
Bagian-bagian mould ini dihubungkan satu sama lain dengan baut dan fiberglass. Untuk mould yang panjang(hull) dapat dibagi 2 bagian atau 4 bagian tergantung ukuran mouldnya. Misal untuk life boat yang panjangnya 6 m dibagi menjadi 2 bagian sepanjang lebar kapal. Kapalkapal dengan panjang 12 m dibagi 4 bagian secara memanjang tepat tepat center line 2 bagian, kemudian tiap bagian membujur ini dibagi 2 lagi pada midship. Mold (cetakan) Kapal FRP Penggunaan mold yang berbeda untuk membuat kapal Gambar 3. Mold(cetakan) Kapal Pembersih mould: kualitas dari permukaan hasil cetakan tergantung dari kualitas permukaan cetakan yang digunakan. Sebagai persiapan pertama suatu mould yang akan digunakan harus dibersihkan dengan memakai sikat dan air sabun panas untuk menghilangkan debu atau kotoran minyak. Juga dilakukan pemeriksaan defects(retak-retak atau goresan) pada permukaan cetakan dan segera dihaluskan sebelum digunakan.

Penggunaan release agent
Polyester resin akan melekat pada material termasuk kayu, logam-logam, dan sesamanya sendiri. Cetakan biasanya dibuat dari material tersebut. Karena permukaan luar mould kapal dari resin dan begitu pula mouldnya maka permulaan mould perlu diberi suatu bahan pelepas (release agent) untuk mencegah melekatnya hasil cetakan pada pencetaknya. Jenis bahan pelepas tergantung ukuran dan hasil permukaan cetakan. Release agent dioleskan pada permukaan cetakan/mould, waktu pengeringan tergantung dari prosentase campuran biasanya akan mengering dalam waktu 1 jam. Pengeringan yang sempurna akan menyebabkan lapisan berkutnya dapat melekat dengan baik.

Urutan pengecoran
Lapisan pertama yang dipasang atas lapisan permukaan (gel coat) adalah fibreglass jenis mat dan diberi resin sebagai pengikat, resin dicampur dengan pigment warna, accelerator dan katalis. Campuran ini tergantung dari ukuran benda yang dicetak dan lamanya pengeringan yang diinginkan. Untuk moulding besar dan waktu pengeringan cepat maka katalis yang ditambahkan harus cukup besar. Resin tadi dikuaskan diatas permukaan mat tadi dengan kuas atau roller dan ditekan masuk sampai resin tersebut masuk ke sela-sela mat dengan merata. Resin ditunggu kering kira-kira 2 menit, kemudian lapisan kedua berupa mat kedua direntangkan di atas mat pertama dan resin dikuaskan diatas permukaannya dan ditunggu sampai kering. Setelah itu direntangkan woven roving dan diberi resin juga tidak usah menunggu sampai kering langsung direntangkan lagi jenis mat ketiga diberi resin dan selanjutnya woven roving kedua lagi sampai ketebalan/kekuatan yang diinginkan. Dalam pemberian resin diusahakan supaya betul-betul meresap secara merata diantara lapisan fiberglass sehingga tidak memungkinkan terjadinya sela-sela yang dapat terisi udara. Jika masih ada sela-sela udara akan menyebabkan lapisan berikutnya tidak melekat dengan baik dan kekuatannya berkurang..
Dalam hal ini kami tidak melakukan pengecoran kami melaksanakan pemasangan lapis demi lapis pada mal yang nantinya mal ini tidak dibuka, sehingga menjadi penguatan di dalam badan kapal, yang kami bungkus dengan serat dan resin.

Pemberian Katalis Pada Polyester Resin
Proses pokok pada polyester resin adalah polimerisasi, hal ini dimulai ketika katalis (menggunakan Methyl- Ethyl-Ketone-Peroxide) ditambahkan pada polyester resin. Jumlah katalis yang ditambahkan tergantung dari temperatur kerja, Jumlah resin dan waktu kerja yang diinginkan sampai campuran mengeras). Polyester resin biasanya ditambahkan 0.5 % katalis memberikan waktu kerja 60 menit pada temperatur 75°F,waktu kerja ini kadang disebut juga pot life. Karena sifat cepat membeku ini maka didalam mencampur resin dengan katalis secukupnya saja. Kalau Jumlah katalis 1% maka waktu kerja 30 menit pada 75°F, jika katalis 2% maka waktu kerja menjadi 15 menit. Jika temperatur kerja 90°F dengan jumlah katalis, yang sama maka waktu kerja menjadi sepatunya. Jika katalis 0.5% maka waktu kerja 30 menit dan menjadi 15 menit dengan 1% katalis. Jika temperatur kerja 60°F maka dengan jumlah katalis yang sama waktu kerja menjadi dua kali lipat Dan akan menjadi 2 jam dengan 0.5% katalis, 1 jam dengan 1% katalis dan 30 menit dengan 2% katalis. Untuk hampir semua pekerjaan reparasi sejumlah kecil resin 2-8 ounces mempunyai waktu kerja yang cukup.
Pemakaian katalis di perkirakan sedikit demi sedikit agar bahan resin jangan terbuang percuma karena cepat mengeras dan tidak bisa di pakai lagi.

Prinsip Dasar
Untuk jumlah katalis lebih banyak maka waktu pakainya lebih cepat, katalis lebih sedikit maka waktu pakai lebih lama. Makin tinggi temperatur maka makin pendek waktu kerja, makin rendah temperatur maka makin panjang waktu kerja. Temperatur kerja resin antara 60- 90°F dengan jumlah katalis yang, bervariasi, untuk yang belum berpengalaman sebaiknya temperatur kerja 750F karena jika temperatur kerja telah ditetapkan maka perhatian dapat dipusatkan ke faktor lain misal jumlah katalis. Penambahan Polyester Resin ke Mat Untuk pekerjaan ini dipakai finishing polyester resin, katalis, dan peralatannya yaitu kuas 1/2 inch, plywood, dan mat dengan luas 6 inch2 dan berat 1.5 ounces. Untuk mat dengan luas 1 foot2 dengan berat 1.5 ounce, untuk luas 6 inch2 maka beratnya kira-kira 1/4 nya atau sekitar 0.38 ounce. Mat biasanya mempunyai perbandingan campuran dengan resin sekitar 25-35% mat dan 65-75% resin. Untuk 6 inch2 dari 1.5 ounce mat dibutuhkan 1.14 ounce resin atau sekitar 3 kalinya. Sebelum menambahkan katalis maka pada plywood diberi silicon oil lebih dulu atau menggunakan kertas berlapis lilin agar lapisan tidak melekat. kerja telah ditetapkan maka perhatian dapat dipusatkan ke faktor lain misal jumlah katalis. Penambahan Polyester Resin ke Mat Untuk pekerjaan ini dipakai finishing polyester resin, katalis, dan peralatannya yaitu kuas 1/2 inch, plywood, dan mat dengan luas 6 inch2 dan berat 1.5 ounces. Untuk mat dengan luas 1 foot2 dengan berat 1.5 ounce, untuk luas 6 inch2 maka beratnya kira-kira 1/4 nya atau sekitar 0.38 ounce. Mat biasanya mempunyai perbandingan campuran dengan resin sekitar 25-35% mat dan 65-75% resin. Untuk 6 inch2 dari 1.5 ounce mat dibutuhkan 1.14 ounce resin atau sekitar 3 kalinya. Sebelum menambahkan katalis maka pada plywood diberi silicon oil lebih dulu atau menggunakan kertas berlapis lilin agar lapisan tidak melekat.

Penghalusan dengan gerinda.









pengampelasan










pemasangan pintu depan untuk tempat jangkar.











Menunggu pengecetan.














Bahan ref dari : Sarjito Jokosisworo




17 Oktober 2008

Ide Gila Membuat Speed Boat Fiber

Dasar orang Gunung, pantang melihat air, dikira gampang membuat speed boat dengan fiber, setelah di kaji-kaji dan di rencanakan, maka dengan modal nekad kita coba juga membuat speed boat dengan fiber.



dengan ilmu yang didapat seadanya dari internet dan melihat pekerjaan orang di pelabuhan Bunguih, menambal boat fiber, maka kami mencoba untuk membuat speed boat dengan fiber, dengan pekerja 2 orang , maka terlaksana juga pembuatan speed boat mulai dari perencanaan, gambar dan pelaksanaan pembuatan, akhirnya selesai juga ide gila ini,dengan ukuran panjang 6 meter dan lebar 1,4 meter, serta mesin 40 PK, kami kerjjakan disamping rumah dalam waktu hampir 3 bulan ,akhirnya tuntas juga.



speed boat yang kami buat rupanya terlampau kecil untuk di laut Padang yang penuh dengan gelombang besar, tapi sebagai pemula dan eksperiment kami dinilai cukup sukses, dalam waktu dekat kami akan mencoba merenofasi boat ini dengan menambah ukuran panjang dan lebarnya, mudah-mudahan dengan ukuran yang kami perkirakan akan dapat mengarungi samudera Hindia paling tidak sampai ke pulau-pulau diantara sumatera dan mentawai, untuk melepaskan hobby memancing ikan, dan rekreasi.

13 Oktober 2008

SSM 2008 Hasilkan Enam Kesepakatan


Silaturahmi Saudagar Minang (SSM) 2008 yang berlangsung sejak 10 Oktober, tadi malam berakhir. Selain enam kesepakatan yang dihasilkan, dalam perjalanannya forum yang berlangsung untuk kali keduanya tersebut ditujukan untuk menyebarkan virus saudagar pada generasi muda Minang.
SSM sendiri, menurut Ketua Forum SSM, Basrizal Koto dilatarbelakangi kegelisahan banyak pihak. Atas kegelisahan tersebut maka dibentuklah SSM untuk membangkitkan kembali semangat pemuda untuk kembali mengangkat spirit entrepreneurship (wirausaha), sebagai semangat orang Minangkabau.
Ketua Panitia SSM 2008, Firdaus HB melaporkan, pelaksanaan SSM kali ini dihadiri tak kurang dari 1.300 peserta, 400 di antaranya dari ranah. Sisanya adalah perantau yang datang dari 20 provinsi. Sementara, dari luar negeri hanya dihadiri satu orang peserta, tepatnya dari Bahrain. Minimnya peserta dari luar negeri, menurut Firdaus disebabkan kondisi perekonomian global saat ini.
Adapun enam kesepakatan yang dihasilkan dari perjalan SSM 2008, akan dijadikan batu pijakan sebagai output dari forum ini.
  • Membangun spirit kewirausahaan bagi generasi muda. Hal ini akan dilaksanakan melalui ceramah umum yang dilaksanakan langsung oleh anggota forum.
  • Perlunya membuka peluang usaha yang perlu disebarluaskan sebagai upaya untuk menarik investor ke Sumbar.
  • SSM juga akan meningkatkan aksesibilitas pengusaha kecil dalam menjalan usahanya dengan memperhatikan pengelolaan keuangan yang akuntabilitas.
  • Untuk meningkatkan usaha, saudagar Minang perlu mengembangkan jejaring bisnis yang saling percaya. Untuk awalnya, akan dibuka perwakilan di trading house di Kota Padang dan Batam,Ke depan juga akan dibentuk jejaring sebagai perwakilan SSM di beberapa kota di Indonesia di mana tersebar saudagar Minang.
  • Untuk anak nagari, investasi dari saudagar Minang akan diarahkan ke untuk berinvestasi di Sumbar.
  • SSM 2009 kembali akan dilaksanakan di Kota Padang. Basko berencana akan melaksanakan acara ini di Basko Hotel yang diharapkan rampung sebelum SSM 2009 digelar.

11 Oktober 2008

Mengapa Andi F. Noya Kick Andy keluar dari Metro TV???

Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena ¡pecah kongs dengan Surya Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak menyenangkan. Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan power yang luar biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita,tiba-tiba saya mengundurkan diri.

Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan sulit. Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang beasiswa ke IKIP Padang. Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah Tinggi Publisistik di Jakarta walau harus menanggung sendiri beban uang kuliah. Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Metro TV.

Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa mengapa saya keluar dari Metro TV. Andy ibarat ikan di dalam kolam. Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.

Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese.Bagi Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan habis. Karena itu, dia selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain. Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun persediaan keju tidak akan pernah habis.

Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan di tempat lama.

Pesan moral buku sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah, dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.

Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari keju itu sudah tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti lentera jiwa saya. Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.
Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul Lentera Hati yang dinyanyikan Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan yang ingin disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati saya, sudah sejak lama saya ingin membagi kerisauan saya kepada banyak orang.

Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing, mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata tidak membuatnya bahagia. Dia merasa lentera jiwanya ada di ajang pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah mapan berantakan. Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu. Dia tidak bahagia.

Ketika diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus, saya juga menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling banyak mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka tidak bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.

Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008),kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastic untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya sebagai salah satu pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini memiliki restoran sendiri. Saya sangat bahagia dengan apa yang saya kerjakan saat ini, ujarnya. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara mengikuti jejak sang ayah sebagai dpilomat.

Juga ada Wahyu Aditya yang sangat bahagia dengan pilihan hatinya untuk menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi. Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter. Simak juga bagaimana Gde Prama memutuskan meninggalkan posisi puncak sebuah perusahaan jamu dan jabatan komisaris di beberapa perusahaan. Konsultan manajemen dan penulis buku ini memilih tinggal di Bali dan bekerja untuk dirinya sendiri sebagai public speaker.

Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya.

Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu seperti rekreasi. Gembira terus. Nggak ada capeknya, ujar Yon Koeswoyo, salah satu personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling Stone.. Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji. Dinamis. Tak heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon mampu melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. Semua karena saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta saya. Hidup saya, katanya. Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya . Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.

dari milis :Tua Pardamean Simamora

08 Oktober 2008

zebra cross tiada guna

Pagi ini tatkala berangkat kekantor pemandangan yang menyesakkan dada terlihat di sepanjang jalan Prof.Dr HAMKA, para gadis dan jejaka menyeberang jalan tidak pada yang semestinya, pada hal jarak zebra cross dari tempat mereka menyeberang tiada jauh hanya sekitar dua meteran. Kalau dibilang mereka tidak mengetahui peraturan kebanyakan mereka adalah mahasiswa/i atau sekurang-kurangnya pelajar SMA lho.
Huh..! betapa cuex nya mereka terhadap peraturan lalu lintas, sementar polantas juga asik sendiri mengatur lalu lalang kendaraan yang sebenarnya tidak perlu sekali diatur sedemikian banyak petugas berseragam.
tiap pagi pemandangan ini terlihat disepanjang jalan dalam kota Padang.
Apakah sedemikian bobrok nya mental penduduk Padang terhadap mematuhi peraturan lalu lintas yang terkenal dengan slogan Padang kota tercinta ini ???.
sementara angkutan kota dan bus kota berhenti seenak perutnya memancung jalan, menghambat pengguna jalan lain sehingga menyebabkan kemacetan disekitarnya, sementara pengguna jalan dengan mobil pribadi atau dinas ya ?? juga menyerobot jalan kiri dan kanan..apalagi para pengendara motor juga mengambil jalan di kanan dan tengah yang sudah jelas-jelas khusus roda dua jalan pada jalur kiri parah...!parah..! dan parah ...!!!
Huuh !!

06 Oktober 2008

Nagari nagari di Minang alah Tagadai..

Mancaliak namo-namo nagari awak kiniko alah banyak nan dibahaso indonesiakan, ia alah tagalak sengeang awak mambaco no. kalau kito bandiangkan jo di rantau urang indak ado namo nagari nan dibahaso indonesiakan tatap asli saroman apo adono.
Contoh di bumi Sunda, ado namo nagari cicadas tetap dibuek Cicadas indak dituka bagai jo air karang, Cibereum tetap aslinya bahkan jo tulisan-tulisan no indak baganti jo Sei Merah. tapi di nagari Minangko nampakno ado "kamaluan" urang awak manamo kan nagari apo adonyo sahinggo diganti babahasa Indonesiakan tapi indak sadonyo doh indak kaffah satangah-satangah sakarek ula sakarek baluik agak ganjia dan manggalikan kalau di inok diranuangkan, cobolah caliak alang laweh dijadikan "alang lawas", kalau kito cubo mangartikan no alang laweh mungkin arti sabanano adolah parak lalang nan laweh, tapi kalau alang lawas a arti no tu kalau di caliak di kamus indak ado doh alang = rintangan, lawas = indak ado di bahaso Indonesia tapi dibahaso jawa mungkin arti no lamo.
manggalikan bana, banyak nan lain, kiro kiro baa caro no lai untuak kembali ka nagari saroman nan dicanangkan oleh pemerintah daerah Sumbar ko kambali kanagari, rancakno kambalikan nomo nagari awak dulu ka namo sabana no, baru diansua ciek ciek, ka nan lain.

Sekitar tahun 1990 wakatutu ado wacana dalam MUBES I GEBU MINANG di Gedung TRIARGA Bukik Tinggi, ado protes dari peserta MUNAS tantang namo kampuang di Sumbar agar dikembalikan ke namo aslinyo, kalau ndak salah banyak petinggi-petinggi Minang nan hadir di sinan banyak para ahli pemerintahan hadir , dan para cadiak pandai urang awak nan sato rapek , tapi sampai kini ko indak ado realisasi nan jaleh-jaleh .
Cobolah bajalan-jalan awak di kota Padang se lah dulu pai kakampuang wali kota bana di IKUA KOTO tapi tulisan nan ado tasurek "SELAMAT DATANG DI IKUR KOTO" Apokah awak malu manulih namo "IKUA KOTO ???? " antah lah.

04 Oktober 2008

Rahasia penunda EDI

Seks adalah kenikmatan yang tiada batas. Sayang kenikmatan yang tiada batas ini sering terganggu karena cepatnya waktu mendapatkan ejakulasi. Bagi lelaki, ejakulasi yang terlalu cepat adalah bencana, Kenikmatan pun hanya berbatas menit, atau bahkan detik. Mengecewakan pasangan, mempermalu diri , biasa dikatakan EDI ( Ejakulasi DIni ).
Faktor waktu ejakulasi ini sangat vital bagi lelaki. Karena vitalnya, dalam prinsip seks Tao, terutama yang saat ini sangat populer di tangan Mantak Cia, seks tanpa ejakulasi adalah alternatifnya. Bahkan, Mantak Cia mengatakan, “Kenikmatan seks sesungguhnya bukan pada ejekulasi. Begitu ejakulasi terjadi, kenikmatan pun berhenti. Menunda ejakulasi berarti memperlama kenikmatan, menyenangkan pasangan.”
Menunda? Ya. Tapi bagaimana? Mantak Cia punya rumus bagus, meski sulit. Lewat bukunya, Pria Multi-Orgasme, dia mengajarkan teknik-teknik menunda ejakulasi tersebut. Tapi, memang perlu latihan yang berat, olah napas yang rajin, dan pengertian yang sangat terjaga dari pihak wanita. Artinya, latihan itu harus berdua. “Prinsis seks tao adalah menjaga keseimbangan yin dan yang, harmonisasi lelaki dan perempuan,” begitu katanya.
Selain Mantak Cia, para terafis seks pun punya banyak cara untuk menunda ejakulasi. Cara paling populer adalah dengan stopstart, yakni memijat penis di saat akan ejakulasi, dengan jempol pada bagian bawah leher penis. Teknik ini juga ampuh, meskipun sering mengganggu hubungan "tim-suis" yang tengah dibangun. Risikonya, pihak wanita acap tak sabar. Teknik kedua adalah meniru latihan ala dr Kegel, yakni dengan menahan pengeluaran air seni saat berkemih. Latihan ini akan memperkuat otot panggul saat mengejan, yang kelak dapat dilakukan juga untuk menahan sperma. Tapi, tetap saja butuh waktu.
Jika ingin “obat” instan, tentu saja menenggak viagra. Tapi, dengan harga yang cukup mahal, tentu saja tidak dapat dikonsumsi setiap akan melakukan "tim suis". Belum lagi penderita jantung pun tak diperbolehkan mengonsumsi obat ini. Bahaya !!!.
Nah, jika kerumitan itu masih melanda Anda, barangkali kembali ke ramuan tradisional adalah alternatifnya. Jika Anda mampu meracik, bahkan keampuhan viagra pun dapat Anda taklukkan. Ejakulasi, bukan saja tertunda, bahkan jika terjadi pun, tidak sampai mengurangi daya ereksi. Anda bisa terus ejakulasi, dan dapat terus melakukan penetrasi. Gila, nggak?
Tertarik? ?
Jika ya, cobalah resep berikut:
  • Sediakan dua buah sawo yang masih mentah. Ukuran kementahan bervariasi, tapi tidak lebih dari jempol tangan orang dewasa.
  • Siapkan juga satu buah jeruk nipis,
  • merica setengah sendok teh,
  • telur ayam kampung atau bebek,
  • umbi jahe 4 cm,
  • kopi satu sendok teh,
  • bawang putih 2 siung,
  • madu asli lima sendok makan,
  • dan air putih satu gelas besar (300 cc).

Kini satukan bahan tersebut dan blender atau hancurkan menjadi satu. Kemudian, letakkan ramuan tadi di dalam panci, dan tuang dengan air putih. Lalu, rebuslah ramuan tadi, dan biarkan air mendidih sampai tinggal setengahnya, atau satu gelas kecil.
Kini, ramuan itu sudah dapat diminum, lebih baik satu jam sebelum " tim-suis ". Dan, rasakan khasiatnya, tubuh terasa fit, hangat dan bergairah terus. Kala meminum pertama, mungkin reaksi belum begitu terlihat sekali. Tapi, jika seminggu saja Anda meminum ramuan itu, energi untuk tim-suis seakan tak ada habisnya. Cuma, jangan melebihi takaran dalam meramu, karena bisa jadi, ereksi Anda tidak mau berhenti, meski telah pagi haha..!

tim-suis =hubungan intim suami istri

03 Oktober 2008

Lebaran Macet Total

Perayaan hari raya idul fitri setelah berpuasa pada bulan ramadhan tahun 1427 H ini, pada hari kedua lebaran di Sumbar, setelah orang-orang bersilaturrahmi dengan keluarga serta handai taulan, yang pada umumnya perantau dari luar sumbar pada "mudik" pulang kampuang.
pada hari kedua ini, masyarakat tumplek blek, mencari tempat wisata, baik yang baru pulang kampung, maupun yang memanfaatkan liburan bersama selama 6 hari, menyebabkan jalur jalan dari Bukittinggi ke Padang mengalami macet total , bayangkan dari bukittinggi menuju padang panjang yang biasa ditempuh dengan hitungan menit pada sore hari kemaren ditempuh dalam waktu 3 jam.
saking banyaknya kendaraan yang melewati jalan padang -bukittinggi baik roda empat maupun roda dua, rata rata perplat nomor luar sumbar( A,B,D,F,Z,W,BH,BG,BE BK,BM,dan tentu saja BA ) merangkak menuruni lembah anai.
Ditambah lagi dengan plat nomor MERAH yang bersileweran di jalan ( saya sempat heran apakah para pejabat ini dinas juga pada saat hari lubur ini ???. kalau memang dinas ya Alhamdulillah, para pejabat masih mementingkan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi bersilaturahmi bersama keluarga, tetapi kalau memanfaatkan fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi, dimana gaji yang mereka terima sudah demikian besar, dan masih memakai fasilitas dinas untuk berlebaran yang nota bene tidak untuk kepentingan masyarakat banyak,kemanakah perginya hati nurani mereka ??.)
Macet terjadi sampai perbatasan kabupaten padang pariaman di lembah anai.
perjalanan yang dikira mudah dan santai ternyata berbuah pegal dikaki, karena menginjak pedal coupling dan rem dalam waktu yang lama.

Sinergiskan Ranah dan Rantau

PadekMinggu, 28 September 2008
Keberadaan perantau Minang cukup potensial jika dimanfaatkan. Apalagi tradisi pulang kampung setiap tahun saat Lebaran menjadi momentum untuk membangun nagari. Apalagi, banyak rang Minang yang terbilang sukses di tingkat nasional.

Harusnya, keberadaan perantau ini bukan lagi hanya kegiatan berulang setiap tahun yang sekadar untuk pulang kampung. Namun sudah saatnya perantau membangun nagari untuk investasi jangka panjang. ”Tradisi pulang kampung sudah menjadi bagian yang rutin dari tahun ke tahun. Ini hanyalah tradisi berulang. Belum semua perantau memanfaatkan kepulangan mereka untuk membangun nagari dalam jangka waktu panjang,” kata Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi kepada Padang Ekspres.
Diakui Gubernur, keberadaan perantau bukanlah hal baru. Apalagi, kebiasaan pulang kampung saat Lebaran selalu terjadi. Ini terbukti dengan padatnya jalur lalu lintas di Sumbar, karena meningkatnya penggunaan jalan oleh pemudik. Sebut saja jalur Padang-Bukittinggi yang tidak pernah absen dari macet jika Lebaran tiba. ”Belum ada hal baru dari perantau. Mungkin, dengan adanya Silaturahmi Saudagar Minang (SSM) 2008 bisa membangkitkan para perantau Minang untuk membangun ranah.
Apalagi hampir 70 persen masyarakat Sumbar menginginkan menjadi PNS. Padahal, kesempatannya terbatas. Artinya, sudah saat masyarakat Minang mengembangkan diri dengan membuka peluang usaha. Keberadaan SSM bisa menjadi pendorong untuk itu,” kata Gubernur lagi. Jika ingin memaknai pulang kampung tersebut kata Gubernur, sudah saatnya menjadikan kampung sebagai daerah investasi. Sehingga daerah rantau menjadi pasar. Bila ini terlaksana, terjadi kemajuan dan perkembangan di kampung.
Gubernur mencontohkan, waktu pulang perantau bisa menitipkan dua sekor sapi. Kalau pulang saja 5 ribu orang setiap kabupaten, maka akan ada 10 ribu ekor sapi yang berkembang di daerah mereka. Apalagi jika seluruh perantau di masing-masing kabupaten/kota melakukan itu. ”Ini berarti sebagai bentuk investasi sosial ke kampung. Karena perantau akan memberikan kepercayaan kepada orang kampung untuk mengembangkan ternak. Ini juga bisa memotivasi masyarakat di kampung untuk mengembangkan usaha,” kata Gamawan lagi.
Masjid Raya Butuh Sentuhan Dana
Selain menjadi kampung sebagai tempat investasi, tidak ada salahnya, perantau juga mendukung berbagai pembangunan sarana di nagari sendiri. Apalagi saat ini, Pemprov Sumbar sedang mengupayakan keberadaan sebuah masjid raya di Ranah Minang. Karena hingga sekarang, Sumbar belum memiliki masjid raya yang bisa menjadi salah satu kebanggaan rang Minang. Kendati saat ini, Pemprov Sumbar sudah menganggarkan dana Rp100 miliar untuk pembangunan masjid raya sampai tahun 2009, namun itu masih belum mencukupi pembangunan masjid secara keseluruhan.
Untuk konstruksi umum saja dibutuhkan dana sekitar Rp243 miliar dan APBD hanya menampung Rp100 miliar. Saat ini pengerjaan masjid raya sudah memasuki tahap pembangunan tiang masjid. Artinya, pengerjaan masjid sudah selesai sekitar 35 persen dari pembangunan struktur utama masjid. Sebelumnya, proses pemancangan tiang yang mencapai lebih 600 tiang tersebut sudah selesai dikerjakan Juli lalu. Untuk bangunan struktur ini ditargetkan selesai Oktober 2009.
Sedangkan untuk bangunan secara arsitektur dengan kelengkapan serta fasilitas lainnya membutuhkan dana sekitar Rp520 miliar lagi. Saat ini baru tergalang dana bantuan 13.500 dollar dan Rp178 juta sumbangan dari berbagai pihak dan sumbangan dana yang terkumpul dari Nada Sambung Pribadi (NSP) Telkomsel dan Flexitone hanya terkumpul Rp20 juta. PT Semen Padang pun juga akan menyerahkan bantuan Rp1 miliar untuk pembangunan masjid ini. Pemerintah daerah kata Gubernur, juga mengalang bantuan dari Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Kuwait.
Di Arab Saudi sendiri sudah dibentuk panitia pengumpulan dana pembangunan masjid. Saat ini sedang diurus izin meminta sumbangan pembangunan masjid ke Pemerintah Arab Saudi dan izin dari Departemen Luar Negeri Indonesia sendiri. Selain itu, direncanakan akan digalang dana saat SSM yang akan digelar tanggal 10-12 Oktober mendatang. Dalam design masjid dengan luas 18.800 m2 nantinya diharapkan dapat menampung 6.000 jemaah. Dengan total luas masjid berserta fasilitas penunjang seperti food court, area bisnis dan komersial serta lainnya mencapai 30.236 m2. (*)

facebook

https://www.facebook.com/b.katiksulaiman