Softswitch lahir dari pengembangan teknologi jaringan data yang kini telah mendominasi. Pengembangan ini merupakan migrasi dari jaringan PSTN menuju NGN (Next Generation Network) yang berbasis data. Layanan telekomunikasi pada NGN (Next Generation Network) meliputi voice, data, dan multimedia. Pada kenyataannya, bagi industri jasa telekomunikasi bahwa volume trafik data melebihi volume trafik voice, namun layanan voice masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar dalam bisnis telekomunikasi. Dengan Demikian pengembangan layanan voice pada jaringan data menjadi aspek penting dalam perkembangan telekomunikasi. Disamping hal-hal diatas, munculnya teknologi Softswitch juga dilatarbelakangi oleh beberapa kelemahan switch konvensional : a. Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary. b. Investasi yang sangat tinggi. c. Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan Dengan alasan ini, perlu dilakukan pemisahan antara fungsi-fungsi tersebut dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada vendor-vendir tertentu dan pengembangannya menjadi lebih fleksibel. Konsep pemisahan fungsi-fungsi pada elemen jaringan yang berbeda tersebut sangat membutuhkan keberadaan suatu protocol komunikasi yang bersifat terbuka. Defenisi Softswitch Pengertian umum Softswitch : Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat, protokol, dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi dan/atau layanan internet berbasis jaringan IP a. Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional. b. Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch. c. Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya. International Softswitch Consorsium (ISC) merupakan suatu badan yang dibentuk oleh berbagai badan yang bergerak dalam bidang teknologi, ITU dan IETF. ISC memaparkan Softswitch sebagai suatu kumpulan teknologi (bukan spesifikasi produk) yang mengacu ke jasa telekomunikasi masa depan yang bersifat open standartds. ISC mengeluarkan suatu Reference Architecture yang berisi Functional Plane untuk mendeskripsikan fungsi end-to-end jaringan VoIP . Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture 1. Transport Plane Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah : IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP Access Domain: IP Transport Domain IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan. Interworking Domain Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda dan/atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway (signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda). Non-IP Access Domain Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN). 2. Call Control & Signaling Plane Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers. 3. Service & Application Plane Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa/layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan/jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa/Layanan& Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa/Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya. 4. Management Plane Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa/layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa/semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs. Arsitektur dan Elemen Pembangun Jaringan Softswitch Jaringan Softswitch dibangun oleh 4 komponen penting, yakni : 1. MGC (Media Gateway Controller) Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP. 2. MG (Media Gateway) MG (Media Gateway) disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). a. Access Gateway (AG), sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna.Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Gambar 2.3 VoIP Carried over IP b. Trunk Gateway (TG), dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya. Gambar 2.4 VoIP Tandem Switching 3. SG (Signalling Gateway) Signaling gateway melayani sebagai gateway/gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage/dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice. 4. MS (Media Server) Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing). 5. FS (Feature Server) Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber dan layanan/jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi. BAHAN :Teaching Pheriperal of Softswitch for Support Interesting Network Silabus) IT TELKOM |
Panakiak Pisau sirauik, Ambiak galah batang lintabuang, Silodang ambiak ka niru. Nan satitiak jadikan lauik, Nan sakapa jadikan gunuang, Alam takambang jadikan Guru.
02 November 2011
KONSEP SOFT SWITCH
Langganan:
Postingan (Atom)
https://www.facebook.com/b.katiksulaiman