07 Desember 2010

Menelusuri Jejak Jalur KA Non Aktif Bukittinggi Limbanang


Pada tanggal 22 Agustus 2010, IRPS ( Indonesia Railway Preservation Society ) Sumatra Barat yang terdiri dari Adrian Zulfikar, Wilson Gustiawan dan Vera Amelia. Tim yang didampingi oleh Kepala Stasiun Padang Panjang Bp. Kaswar mengadakan Napak Tilas di jalur KA non aktif dari Bukittinggi sampai dengan Limbanang.


KS Padang Panjang Bp. Kaswar, Wilson, Adrian Z dan Vera Amalia

Jalur non aktif KA di Sumatra Barat (Sumbar) sebenarnya adalah dari Padang Panjang–Limbanang. Dalam kesempatan ini Napak Tilas baru dilakukan pada jalur Bukittinggi–Limbanang. Jalur ini, juga dibedakan menjadi dua bagian, yaitu jalur Bukittinggi–Payakumbuh yang relnya masih ada, dan jalur Payakumbuh–Limbanang yang relnya sudah diangkat sejak tahun 1926.

Berturut-turut IRPS Sumbar mengunjungi bekas Stasiun Padang Tarok, Stasiun Piladang, Stasiun Payakumbuh dan berakhir di Stasiun Limbanang. Selain menyusuri jalur hingga Limbanang, IRPS Sumbar juga selepas Stasiun Payakumbuh menelusuri daerah yang diperkirakan dulunya dilalui rel, berdasarkan peta yang ada Di jalur ini IRPS Sumbar menyusuri rel hingga ke bekas Stasiun Danguang-danguang. Di Danguang-danguang IRPS Sumbar memperoleh banyak informasi berharga tentang perkerataapian ketika bersilaturahmi dengan Mak Kulih dan Tek Jasni, tokoh masyarakat setempat.


Bekas Stasiun Padang Tarok Baso

Bekas kolam penampung air di Stasiun Piladang

Bekas Stasiun Payakumbuh



Bekas Stasiun Danguang-danguang


sumber : http://www.irps.or.id/

facebook

https://www.facebook.com/b.katiksulaiman