11 Februari 2011

Tempo doeloe, Padangpariaman Bernama Kabupaten Samudera

Awalnya, Kabupaten Kabupaten Padangpariaman,bernama Kabupaten Samudera. Sesuai Perkompem ( Peraturan Komisaris Pemerintah ) di Sumatera No 81/Kom/U/1948 tentang Pembagian Kabupaten di Sumatera Tengah yang terdiri dari sebelas kabupaten. Satu di antaranya Kabupaten Samudera dengan ibukotanya Pariaman.

Kabupaten Samudera memiliki wilayah administratif meliputi daerah kewedanaan Aiabangih ( Kini masuk Pasaman Barat ), Pariaman, Lubuakaluang, Padang Luar-Kota, Mentawai ( Kini Kabupaten Kepulauan Mentawai ) dan Nagari Tiku, Tanjuangmutiara ( Kini masuk kabupaten Agam ), Sasak dan Katiagan ( Kini masuk Pasaman Barat ). Kabupaten Samudera terdiri dari 17 wilayah ( gabungan nagari-nagari ).
Kemudian,delapan tahun kemudian, Kabupaten Padangpariaman dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

Sebagai salah satu dari 14 Kabupaten di Sumatera Tengah, Kabupaten Padang/Pariaman dengan batas-batas sebagai yang dimaksud dalam pasal 1 dari Surat Ketetapan GubernurMiliter Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M/S.T.G./49, dikurangi dengan daerah Kampung-Kampung Ulakkarang, Gunuang Pangilun, Marapalam, Teluakbayua, Subarang Padang dan Aiamanih dari kewedanaan Padang Kota.

Daerah itu, yang telah dimasukkan ke dalam daerah Kota Padang, sebagaimana dimaksud dalam Surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah Tanggal 15 Agustus 1950 No. 65/G.P./50 Bupati Padangpariaman semasa Agresi Milter Belanda Tahun 1948 adalah Mr. BA. Murad.

Dalam proses waktu, Kabupaten Padangpariama memiliki dua catatan sejarah pemekaran. Pertama, Kepulauan Mentawai dimekarkan menjadi kabupaten dan kedua, berdirinya Kota Pariaman.

Kini, Kabupaten Padangpariaman memiliki 17 Kecamatan, 46 nagari dan 364 korong. Kecamatan yang paling banyak memiliki nagari adalah Kecamatan Nan Sabaris dan Kecamatan Anam Lingkuang yang mempunyai 5 (lima) nagari, sedangkan kecamatan yang paling sedikit memiliki nagari adalah Kecamatan Lubuakaluang da Kecamatan IV Koto Auamalintang yang hanya mempunyai satu nagari.

Sampai akhir tahun 2007, Kecamatan VII Koto Sungaisariak masih merupakan kecamatan yang memiliki korong terbanyak, yakni 41 korong, dan yang paling sedikit adalah kecamatan IV Koto Auammalintang, yakni lima korong.

Siapa sajakah yang pernah menjadi bupati Padangpariaman?

Bupati-Bupati Kabupaten Padang Pariaman
No Nama Periode Jabatan
1 Sutan Hidayat Syah 1945 – 1946
2 Ibrahim Datuk Pamuncak 1946 – 1947
3 BA. Murad 1947 – 1950
4 Said Rasyad 1950 – 1953
5 Taher Samad 1953 – 1956
6 Harun Al Rasyid 1956 – 1958
7 Na’azim Sutam Syarif 1958 – 1959
8 Raharjo 1959 – 1960
9 Syamsu Anwar 1960 – 1961
10 JB. Adam 1961 – 1966
11 Muhammad Noer 1966 – 1975
12 Prof. Drs. Harun Zein 1975
13 Muhammad Zein Chatib 1975 – 1980

14 Kol. Inf. H. Anas Malik 1980 – 1990

15 H. Zainal Bakar, SH 1990 – 1994
16 Ir. H. Nasrul Syahrun 1994 – 1999
17 Drs. Armyn AN 1999 – 2000
18 Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa 2000 – 2005
19 Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa 2005 – 2010
20 Drs. H. Ali Mukhni 2010-2015

sumber http://marawanews.com/2011/02/04/tempo-doeloe-padangpariaman-bernama-samudera.html

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Salam ranah minang khususnyo urang pariaman'ambo bangga jadi urang minang'satu hal nan ambo sayangkan tanah minang nan indah&elok ko khususnyo pariaman begitu indah alamnyo baik pantai budaya alam & sebagainyo..namun dibaliak ke indahan itu kito alun bsa lebih byk memamfaatkanyo..berikanlah promosi yg baik utk alam pariaman agar dunia tau bahwa alam pariaman itu sorga bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.....wassalam putra sikumbang...

Unknown mengatakan...

Saya anak pariaman yang ngga tau seperti apa tanah leluhurku,karena sejak lahir hingga bsekarang saya tinggal di kuningan jawa barat ( bapak saya mohamad Yamin alm asli orang pariaman tanah ludang kakek datuk abdulah ) bila ada sanak kerabat disana,salam rindu ku pada mereka.......kepada penulis mohon ijin untuk mengcopy paste artikel ini.

facebook

https://www.facebook.com/b.katiksulaiman